Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Kerukunan Antarumat
Beragama Slamet Effendy Yusuf menyarankan agar pemerintah menarik Duta
Besar Komjen Pol Nurfaizi Suwandi dari Kairo, Mesir, sebagai bentuk
protes terhadap konflik yang sedang terjadi di negara tersebut.
"Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang Mesir akan lebih memiliki makna apabila Dubes Indonesia di Kairo ditarik, sebagai bentuk protes," ujar Slamet Effendy saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Menurut Slamet, situasi di Mesir saat ini dan beberapa waktu mendatang masih buruk, karena pihak militer bertindak represif terhadap pihak yang bertentangan.
Sehingga, lanjut Slamet, Indonesia perlu bertindak lebih tegas dalam mendukung perdamaian dan mendorong kembalinya tatanan demokrasi di Mesir.
Selain menarik duta besar di Kairo, Slamet menambahkan, pemerintah Indonesia perlu mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menekan Jenderal Abdel Fattah al-Sisi untuk mengembalikan kekuasaan kepada pemerintah.
"Presiden SBY juga perlu mengundang negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mendorong Mesir kembali pada kekuasaan yang demokratis," kata dia.
Presiden SBY menyatakan penggunaan kekuatan dan senjata militer dalam menghadapi pengunjuk rasa di Mesir bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan.
"Saya tahu situasi yang dihadapi oleh bangsa Mesir saat ini tidak mudah, tetapi selalu ada jalan keluar jika semua pihak mau membangun kompromi dan `win-win solution`," kata Presiden SBY saat pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-68 Proklamasi Kemerdekaan RI di Jakarta, Jumat.
Presiden berharap agar krisis politik yang terjadi di Mesir segera teratasi dan proses rekonsiliasi nasional segera dimulai.
"Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang Mesir akan lebih memiliki makna apabila Dubes Indonesia di Kairo ditarik, sebagai bentuk protes," ujar Slamet Effendy saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Menurut Slamet, situasi di Mesir saat ini dan beberapa waktu mendatang masih buruk, karena pihak militer bertindak represif terhadap pihak yang bertentangan.
Sehingga, lanjut Slamet, Indonesia perlu bertindak lebih tegas dalam mendukung perdamaian dan mendorong kembalinya tatanan demokrasi di Mesir.
Selain menarik duta besar di Kairo, Slamet menambahkan, pemerintah Indonesia perlu mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menekan Jenderal Abdel Fattah al-Sisi untuk mengembalikan kekuasaan kepada pemerintah.
"Presiden SBY juga perlu mengundang negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mendorong Mesir kembali pada kekuasaan yang demokratis," kata dia.
Presiden SBY menyatakan penggunaan kekuatan dan senjata militer dalam menghadapi pengunjuk rasa di Mesir bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan.
"Saya tahu situasi yang dihadapi oleh bangsa Mesir saat ini tidak mudah, tetapi selalu ada jalan keluar jika semua pihak mau membangun kompromi dan `win-win solution`," kata Presiden SBY saat pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-68 Proklamasi Kemerdekaan RI di Jakarta, Jumat.
Presiden berharap agar krisis politik yang terjadi di Mesir segera teratasi dan proses rekonsiliasi nasional segera dimulai.
Redaktur: Mukafi Niam
Sumber: di sini
Posting Komentar