Membangkang kepada Allah SWT (Bagian 1)

Kamis, 15 Agustus 20130 komentar

Syaikh Abdul Qadir Jailani ra berkata:
 
Pembangkangan kepada Allah ketika seseorang dianugerahi berbagai kemuliaan adalah kematian bagi agama, tauhid, serta sifat tawakaldan keikhlasan. Sementara hati seorang Mukmin tidaklah bisa dimengerti:mengapa dan bagaimana? Sesungguhnya semua jiwa memiliki sifa menentang dan membangkang. Oleh karena itu, siapa saja yang ingin jiwanya menjadi baik, dia harus berusaha melawannya hingga sifat buruknya menyerah kalah.

Pada dasarnya jiwa mengandung keburukan yang berlapis-lapis. Namun, bila jiwanya telah terkendali dan tenang, maka ia akan menjadi kebaikan yang berlipat ganda. Jiwanya akan senantiasa menyesuaikan diri dalam menjalani seluruh ketaatan dan dalam meninggalkan seluruh kemaksiatan. Dalam keadaan demikian, akan dikatakan kepadanya:

  يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ. ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً

"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah engkau kepada Tuhanmu dengan penuh rasa ridha dan diridhai..." (QS. al-Fajr: 27 - 28)

Jiwanya layak memperoleh dua hasil (ridha dan diridhai), keburukannya hilang, dan ia tidak bergantung pada makhluk apa pun. Ia layak dinisbatkan kepada bapaknya, Ibrahim AS. Ibrahim AS berhasil keluar dari jiwanya dan dia tegak tanpa hawa nafsu. Dia berjalan sementara kalbunya tenang. Berbagai jenis makhluk datang kepadanya. Mereka menampakkan dirinya masing-masing kepada Ibrahim untuk menawarkan pertolongan. Namun Ibrahim berkata, "Aku tidak menginginkan pertolongan kalian. Pengetahuan-Nya tentang diriku telah cukup membuat diriku untuk tidak meminta pertolongan kepada kalian."

Tatkala kepasrahan dan tawakal Ibrahim telah sempurna, Allah SWT berfirman kepada api:

يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ

"Wahai api, jadilah engkau dingin dan aman bagi Ibrahim." (QS. al-Anbiya': 69)

Pertolongan Allah bagi orang yang sabar di dunia tidaklah terbatas. Begitu pula nikmat-Nya di akhirat. Allah SWT berfirman:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

"Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan dicukupkan bagi mereka pahalanya tanpa batas." (QS. az-Zumar: 10)

Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah. Segala hal yang dibebankan kepada manusia berasal dari sisi Allah. Oleh karena itu, bersabarlah bersama-Nya sesaat saja, niscaya akan merasakan anugerah dan nikmat-Nya bertahun-tahun. Sebab, hakikat keberanian adalah terletak pada kesabaran sesaat. Allah SWT berfirman:

إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (QS. al-Baqarah: 153)

Bersambung........
Share this article :

Posting Komentar

 
TEMPLATE ASWAJA| Aswaja Klaten - All Rights Reserved
Supported : MADINATULIMAN.COM | Creating Website | Johny dan Mas Themes