Habib Luthfi Sarankan Rawat Yatim, Bukan Dirikan Panti

Jumat, 30 Agustus 20130 komentar

Ra’is ‘Am Jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah Habib Luthfi bin Ali Yahya tidak sepakat dengan pendirian Panti Asuhan Yatim Piatu. Sebab hanya menambah penderitaan Si Yatim atau Si Piatu itu sendiri. Hatinya juga dikerdilkan ketika dewasa dan menjadi beban tersendiri ketika mendapatkan kesuksesan di kala dewasa.  Apalagi jika Panti Asuhan sekadar dibisniskan dan melenceng dari koridor tatanan agama.


“Ketika dewasa dan sukses, kerap kebesaran anak Yatim disebut-sebut atas jasa sebuah panti,” kata Habib ketika mengisi pengajian Bumiayu Bersholawat dalam rangka Peringatan Isra Miraj di halaman Masjid Baitul Rohim, Kamis malam lalu (23/5).


Yang dikehendaki Habib adalah bagaimana menjadi pengganti ayah atau ibu dari yang si anak yatim piatu itu sesungguhnya. Anak yatim itu menjadi kewajiban orang per orang individu untuk menjadi pengganti dari orang tua yang telah hilang.


“Bukan dengan dititip-titipkan di panti asuhan,” kata habib.


Habib menyayangkan maraknya ‘perlombaan’ mendirikan panti asuhan tetapi amat sedikit individu-individu keluarga yang di dalamnya  mengasuh anak yatim.


“Kalau tiap individu dermawan mengasuh anak yatim menjadi bagian dari keluarganya, tentu tidak ada masalah dalam menanggulangi kemiskinan dan beban berat anak yatim,” ujarnya.


Selain itu, Habib juga mengingatkan agar tali silaturahmi harus terus diikatkan agar tercapai kemuliaan hidup. Bahkan silaturahmi mampu menolak bala. Terutama silaturahim kepada kedua orang tua. Bila sudah meninggal, tentu dengan mendatangi kuburannya atau ziarah.


“Akan lebih indah mana, ketika kita mengirim uang kepada orang tua dengan transfer atau kita antar sendiri?” tanya Habib yang dijawab hadirin dengan kata datang sendiri.


Selain itu, Habib menganjurkan umat Islam untuk selalu bersholawat sebagai ungkapan kasih sayang dan kecintaan kepada Nabi. Bila sholawat terus dikumandangkan ibarat bumi yang gersang akan tumbuh pepohonan sehingga rindang dan subur.


Bupati Brebes Hj Idza Priyanti merasa gembira dengan berbagai kegiatan keagamaan yang bertajuk sholawat. Dia berharap keberkahan akan terus tercurahkan kepada bumi Brebes sehingga masyarakatnya akan senantiasa sejahtera lahir batin dalam lindungan Allah SWT.


Ketua Panitia H Faris Sulhaq menjelaskan, pengajian terselenggara atas kebersamaan antara pengurus masjid, Pemkab, Polres dan Dandim 0713 Brebes. Dengan kebersamaan antara ulama dan umara akan tercipta kondusifitas yang indah. Persatuan dan kesatuan dari berbagai elemen masyarakat akan memperkokoh jalinan ukhuwah islamiyah, wathoniyah, bashariyah.
Share this article :

Posting Komentar

 
TEMPLATE ASWAJA| Aswaja Klaten - All Rights Reserved
Supported : MADINATULIMAN.COM | Creating Website | Johny dan Mas Themes