Sebagaimana kita ketahui bahwa
orang-orang seperti wahabi beranggapan mendo’akan mayit dengan menghadap
ke kuburnya itu dilarang. Mereka menganalogikan berdo’a menghadap
kuburan dengan sholat menghadap kuburan. Terbukti golongan Salafi Wahabi
yang menjaga disekitar makam Rasulullah SAW sering membentak
orang-orang yang sedang berziarah agar waktu berdo’a harus menghadap ke
kiblat.
Padahal banyak fatwa ulama yang
mengatakan, bahwa diperbolehkan bagi orang yang berziarah ke makam
Rasulullah SAW., berdiri mengucapkan do’a mohon kepada Allah swt agar
dikarunia kebajikan dan kebaikan apa saja yang di-inginkan, dan tidak harus menghadap
kearah kiblat (Ka’bah). Berdiri seperti ini bukan bid’ah, bukan
perbuatan sesat dan bukan pula perbuatan syirik. Para ulama telah
menfatwakan masalah itu bahkan ada diantara mereka yang memandangnya
mustahab/baik.
.
Salah satu ulama yang membolehkan untuk
berdo’a menghadap kuburan adalah ulama panutan wahabi sendiri, yaitu
Syaikh Abdul Aziz bin Baz. Sebagaimana yang difatwakan olehnya dalam
Fatawa Abdul Aziz bin Baz halaman 476 :
حكم استقبال القبر حال الدعاء للميت
هل ينهى عن استقبال القبر حال الدعاء للميت؟
لا ينهى عنه؛ بل يدعى للميت سواء استقبل القبلة أو استقبل
القبر؛ لأن النبي صلى الله عليه وسلم وقف على القبر بعد الدفن وقال:
((استغفروا لأخيكم واسألوا له التثبيت فإنه الآن يسأل))، ولم يقل استقبلوا
القبلة فكله جائز سواء استقبل القبلة أو استقبل القبر، والصحابة رضي الله
عنهم دعوا للميت وهم مجتمعون حول القب
Sumber: di sini
Posting Komentar